Macam-Macam Batuan

Tugas dua semester lalu mempelajari tentang batuan. Awalnya saya kira semua batuan yang ada di sekitar kita itu sama. sama-sama batuan kali. Ternyata banyak semuaberbeda-beda. Nah, berikut saya tampilkan beberapa batuan yang ada disekitar kita dari hasil penelsuran kelompok batuan .

Jenis Batuan
Identifikasi
Tingkat Kekerasan (Mohs)
A.    Basalt

Spesifikasi/ciri-ciri: memiliki massa jenis 2,7–3 gram/cm3, berwarna Gelap. Termasuk jenis batuan beku. Bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam.

Proses terbentuk: Berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat.

Kegunaan: digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan sebagai agregat.

5
B.     Granit

Spesifikasi/ciri-ciri: memiliki massa jenis sekitar 2,2–2,3 gram/cm3. Berwarna putih, abu-abu, atau campuran keduanya. Termasuk jenis batuan beku. Batuan ini banyak ditemukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.

Proses terbentuk: Batuan ini terbentuk dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam yang membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini merupakan jenis batu beku dalam.

Kegunaan:  sebagai batu bahan bangunan, Monumen, jembatan, sebagai dekorasi.

4
C.   Diorit


Spesifikasi/ciri–ciri: memiliki massa jenis sekitar 2,8–2,9 gram/cm3. Berwarna kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih. Termasuk dalam jenis batuan beku. Bertekstur feneris, mineralnya berbutir kasar hingga sedang.

Proses terbentuk: Merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang Terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone. biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam cordilleran.

Kegunaan: sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan/jalan raya.

4
D.    Marmer

Spesifikasi: Campuran warna berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi mendesah, keras dan mengkilap jika dipoles.

Proses Terbentuk: Terbentuk bila batu kapur mengalami perubahan suhu dan tekanan tinggi.

Kegunaan: untuk membuat patung dan lantai/ubin.

7
E.     Kapur

Spesifikasi: agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon dioksida kalau ditetesi asam.

Proses Terbentuk: dari cangkang binatang lunak seperti siput, kerang, dan binatang laut yang telah mati. Rangkanya yang terbuat dari kapur tidak akan musnah, tapi memadat dan membentuk batu kapur

Kegunaan: sebagai bahan baku semen dan bahan bangunan.


3
F.     Sekis

Spesifikasi: berwarna hitam, hijau dan ungu, mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap dan terkadang ditemukan kristal garnet.

Proses Terbentuk: batuan metamorf regional yang terbentuk pada derajat metamorfosa tingkat menengah.

Kegunaan: sebagai sumber mika yang utama (satu komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika).

5
G.    Koral Putih

Spesifikasi/Ciri-ciri: Bentuknya cenderung bulat, pipih, atau elips; Ukurannya berkisar 1-7 cm; warnanya bervariasi seperti hitam, putih, hijau, abu-abu, atau merah hati.

Proses terbentuknya: Termasuk batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan tekanan dan suhu yang tinggi atau panas bumi. Batu koral merupakan hasil alam yang ditambang dari pesisir pantai.

Kegunaan: Digunakan untuk pemasangan lantai, tembok, hiasan taman, dll.

4
H.   Kuarsit


Spesifikasi/Ciri-ciri:Kristalnya berukuran mikroskopis dan bisa tidak tembus cahaya atau juga tembus cahaya. Bersifatsangatkeras, kompak, masifdankristalin. Warnanyabervariasidariputih, kelabu, hijau, kemerahansampaikecoklatanataucampurandariwarnaterang.

Proses terbentuknya: Termasuk batuan metamorf. Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar.

Kegunaan: Untuk perhiasan cincin batu akik, gelas kuarsa, ampelas dan peralatan pengikis yang lainnya.

6
I.       Tufa

Spesifikasi/Ciri-ciri:Warna putih teran, struktur batuannya berlapis, tekstur pada batuan tufa ialah fragmental dengan ukuran batuannya ialah ash / abu (d < 2 mm).

Proses terbentuknya:Terbentuk dari konsolidasi abu vulkanik yang dikeluarkan dari lubang ventilasi selama letusan gunung berapi.

Kegunaan: Digunakan sebagai bahan bangunan.

5
J.      Travertin

Spesifikasi/Ciri-ciri:Memiliki penampilan berserat atau konsentris dan ada yang berwarna putih, cokelat dan varietas berwarna krem​​. serta memiliki daya tahan yang cukup lama terhadap cuaca dan lingkungan.

Proses terbentuknya:Terbentuk dari batu kapur yang didepositkan oleh mata air mineral, terutama air panas.
Kegunaan: Digunakan untuk bahan bangunan (biasanya digunakan untuk hiasan dinding rumah)




5

spesifikasi diatas berdasarkan kajian pustaka. sedangkan tingkat kekerasan telah kami uji dengan menggunakan alat ukur kekerasan batu yang bernama "diamond selector"

special thanks for :
NURUL JANAH
NUR INDAH KURNIAWATI
DZA’INA DZUUN NI’MAH
HUNI HINDRATI

Peran Senyawa Kimia pada Gerak Tumbuhan

Senyawa kimia pada tumbuhan berupa hormone tumbuhan atau fitohormon. Hormon adalah senyawa organic bukan hara (nutrient), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia yang dalam kadar sangat kecil mampu mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhanperkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan.
Hormon tumbuhan dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan (endogen) terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Pemberian hormon dari luar sistem individu dapat pula dilakukan (eksogen). Pemberian secara eksogen dapat juga melibatkan bahan kimia non-alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi tumbuhan) yang menimbulkan rangsang yang serupa dengan fitohormon alami. Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.
a.       Hormon auksin
Pada gerak tumbuhan, hormone yang berperan adalah hormone auksin. Pada dasarnya hormone auksin adalah hormone yang ditemukan pada ujung batangakar, dan pembentukan bunga yang berfungsi untuk sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Auksin berperan penting dalam pertumbuhan tumbuhan
Fungsi dari hormon auksin ini dalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme.
Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang terang dan gelap diantaranya untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Cara kerja hormon Auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yg masuk secara osmosis.
Auksin pertama kali diisolasi pada tahun 1928 dari biji-bijian dan tepung sari bunga yang tidak aktif, dari hasil isolasi didapatkan rumus kimia auksin (IAA = Asam Indolasetat) atau C10H9O2N. Setelah ditemukan rumus kimia auksin, maka terbuka jalan untuk menciptakan jenis auksin sintetis seperti Hidrazil atau 2, 4 - D (asam -Nattalenasetat), Bonvel Da2, 4 - Diklorofenolsiasetat), NAA (asam (asam 3, 6 - Dikloro - O - anisat/dikambo), Amiben atau Kloramben (Asam 3 - amino 2, 5 – diklorobenzoat) dan Pikloram/Tordon (asam 4 – amino – 3, 5, 6 – trikloro – pikonat).
Auksin sintetis ini sudah digunakan secara luas dan komersial di bidang pertanian, di mana batang, pucuk dan akar tumbuh-tumbuhan memperlihatkan respons terhadap auksin, yaitu peningkatan laju pertumbuhan terjadi pada konsentrasi yang optimal dan penurunan pertumbuhan terjadi pada konstrasi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
b.      Hormon Giberelin
Giberelin (bahasa Inggris: gibberellin) atau asam giberelat (bahasa Inggris: gibberellic acid, disingkat GA) adalah semua anggota kelompok hormon tumbuhan yang memiliki fungsi yang serupa atau terkait dengan bioassay GA1. GA hadir pada hampir sepanjang hidup tumbuhan dan diketahui mengaturperkecambahan, pemanjangan batang, pemicuan pembungaan, perkembangan kepala sari (anther), perkembangan biji dan pertumbuhan perikarp. Selain itu, fitohormon ini juga berperan dalam tanggapan terhadap rangsang melalui regulasi fisiologis yang terkait dengan mekanisme biosintesisnya.
Giberelin pada tumbuhan dapat ditemukan dalam dua fase utama yaitu giberelin aktif (GA bioaktif) dan giberelin nonaktif. Giberelin yang aktif secara biologis (GA bioaktif) mengontrol beragam aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk perkecambahan biji, batang perpanjangan, perluasan daun, dan bunga dan pengembangan benih. Hingga tahun 2008 terdapat lebih daripada seratus GA telah diidentifikasi dari tanaman dan hanya sejumlah kecil darinya, seperti GA1 dan GA4, diperkirakan berfungsi sebagai hormon bioaktif.

c.       Hormon sitokinin
Giberelin (bahasa Inggris: gibberellin) atau asam giberelat (bahasa Inggris: gibberellic acid, disingkat GA) adalah semua anggota kelompok hormon tumbuhan yang memiliki fungsi yang serupa atau terkait dengan bioassay GA1. GA hadir pada hampir sepanjang hidup tumbuhan dan diketahui mengaturperkecambahan, pemanjangan batang, pemicuan pembungaan, perkembangan kepala sari (anther), perkembangan biji dan pertumbuhan perikarp. Selain itu, fitohormon ini juga berperan dalam tanggapan terhadap rangsang melalui regulasi fisiologis yang terkait dengan mekanisme biosintesisnya.
Giberelin pada tumbuhan dapat ditemukan dalam dua fase utama yaitu giberelin aktif (GA bioaktif) dan giberelin nonaktif. Giberelin yang aktif secara biologis (GA bioaktif) mengontrol beragam aspek pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk perkecambahan biji, batang perpanjangan, perluasan daun, dan bunga dan pengembangan benih. Hingga tahun 2008 terdapat lebih daripada seratus GA telah diidentifikasi dari tanaman dan hanya sejumlah kecil darinya, seperti GA1 dan GA4, diperkirakan berfungsi sebagai hormon bioaktif.

d.      Asam Absisat (ABA)
Asam absisat atau ABA merupakan kelompok fitohormon yang terkait dengan dormansi dan perontokan daun (senescense). Hormone ini diproduksi sendiri oleh tumbuhan. ABA selanjutnya dapat diproses menjadi bentuk turunan tidak aktif yang disebut sebagai ABA metabolit. ABA sering dikelompokkan sebagai hormon inhibitor karena perannya yang kerap terkait dengan penundaan proses. Hormon ini juga dihasilkan olehalga hijau dan cendawan

e.       Etiline
Etilena atau etena merupakan satu-satunya zat pengatur tumbuh yang berwujud gas pada suhu dan tekanan ruangan (ambien). Selain itu, etilena tidak memiliki variasi bentuk yang lain. Peran senyawa ini sebagai perangsang pemasakan buah telah diketahui sejak lama meskipun orang hanya tahu dari praktek tanpa mengetahui penyebabnya. Pemeraman merupakan tindakan menaikkan konsentrasi etilena di sekitar jaringan buah untuk mempercepatpemasakan buahPengarbitan adalah tindakan pembentukan asetilena (etuna atau gas karbid); yang di udara sebagian akan tereduksi oleh gas hidrogenmenjadi etilena.
Berbagai substansi dibuat orang sebagai senyawa pembentuk etilena, seperti ethephon (asam 2-kloroetil-fosfonat, diperdagangkan dengan nama Ethrel) dan beta-hidroksil-etilhidrazina (BOH). Senyawa BOH dapat pula memicu pembentukan bunga pada nanas.
Kalium nitrat diketahui juga merangsang pemasakan buah, namun belum diketahui secara pasti hubungannya dengan perangsangan pembentukan etilena secara endogen.
Berbagai senyawa sintetik dibuat dan diperdagangkan untuk menghambat atau menunda proses metabolisme, seperti MH, (2-kloroetil)trimetilamonium klorida (CCC, merek dagang Cycocel dan Chlormequat), SADH, ancymidol, asam triiodobenzoat (TIBA), dan morphactin.

Pemahaman terhadap fitohormon pada masa kini telah membantu peningkatan hasil pertanian dengan ditemukannya berbagai macam zat sintetik yang memiliki pengaruh yang sama dengan fitohormon alami. Aplikasi zat pengatur tumbuh dalam pertanian modern mencakup pengamanan hasil (seperti penggunaan Cycocel untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap lingkungan yang kurang mendukung), memperbesar ukuran dan meningkatkan kualitas produk (misalnya dalam teknologi semangka tanpa biji), atau menyeragamkan waktu berbunga (misalnya dalam aplikasi etilena untuk penyeragaman pembungaan tanaman buah musiman)

Pentingnya Konservasi Hutan

Baluran (2013)



Baluran (2013)


Sering kita tidak tahu betapa pentingnya konservas hutan. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang acuh-tak acuh untuk melakukan konservasi terhadap hutan yang semakin rusak. Oleh karena itu kita perlu mengetahui pentingnya dilakukannya konservasi hutan ini. pentingnya konservasi hutan antara lain:



a.       Meningkatnya jumlah simpanan air
Selain flora dan fauna yang terancam oleh kerusakan hutan yang paling utama adalah menurunnya simpanan air. Dengan membiarkan hutan tetap berkembang secara alami akan membuat cadangan air akan semakin besar, sehingga bahaya kekeringan bahkan sampai tanah longsong dapat terhindari
b.      Terpeliharanya keanekaragaman hayati
Tujuan utama dari konservasi hutan adalah menjaga keanekaragaman tumbuhan dan hewan. Dengan adanya konservasi hutan berarti kita dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan yang ada. Bahkan dengan adanya taman buru, perburuan terhadap binatang dapat diawasi, sehingga dapat meminimalisir perburuan terhadap hewan liar secara illegal.
c.       Penurunan urbanisi
Dengan adanya konservasi hutan maka akan ada tugas baru bagi manusia disekitarnya. Jadi konservasi ini akan membutuhkan tenaga manusia untuk tetap ikut menjaganya. Dengan demikian, orang disekitar hutan tersebut tidak perlu mencari nafkah ke kota-kota besar. Apalagi sudah banyak hutan konservasi yang dibuka untuk tempat wisata sehingga hal ini dapat membuka lowongan pekerjaan bagi warga sekitar.
Bekol-Baluran (2013)







SAVE YOUR TREES FOR YOUR OXYGEN....!!!!!!!!!!!!!!!